Skip to main content

Lawan dengan cara Positif

Hai Sobat Jaksa...
Pernahkah sobat merasa dibenci hingga dimusuhi orang lain?
walaupun kadang kita tidak merasa punya salah, namun ada saja yang membenci dan memusuhi kita tanpa sebab yang jelas.
hmmm... kalau kita berpikir secara positif, mungkin kita bisa mengambil keuntungan dari situasi tersebut tanpa harus menyakiti diri kita sendiri.

1. MOTIVATOR
Pada saat orang lain membenci dan memusuhi kita, biasanya mereka akan mencemooh, mencaci, menghujat dan membuat serta menyebarkan berita yang jelek-jelek dari diri kita kepada pihak-pihak tertentu, terlepas berita yang mereka sampaikan itu benar atau tidak...hmmm di sini sebenarnya ada sisi positif yang menguntungkan buat kita, yaitu kita bisa membangun pribadi yang lebih baik, memperkuat diri dengan bersikap menjadi orang yang lebih baik dari yang mereka beritakan, semakin hebat mereka membuat kita buruk dalam pandangan orang lain, semakin hebat pula usaha kita menyempurnakan kepribadian kita dan ketika pihak lain melihat bahwa apa yang mereka beritakan bertolak belakang dengan fakta yang ada pada diri kita, maka dengan sendirinya akan membuktikan bahwa si pembuat berita adalah pembohong yang buruk yang membuat hina dirinya sendiri. jadi, kita ga perlu ngotot adu argumentasi atau balas mencaci-maki hehe.. (mudahnya mengalahkan pecundang).
Sebagai ilustrasi, banyak orang yang sukses dan menjadi hebat karena termotivasi oleh cemoohan orang lain, seperti penyanyi legendaris Elvis presley, si penemu telepon Alexander Graham Bell, Penemu lampu pijar Thomas A.Edison, dan ilmuan tekenal yang pernah dianggap gila karena penemuannya itu yaitu Albert Einstein.

2. INDIKATOR
Pada saat mereka membenci dan memusuhi kita, hal ini bisa menjadi indikator bagi kita untuk melihat kelemahan kita dari apa yang mereka ucapkan, ketika mereka masih sibuk memikirkan keburukan kita, kita juga sibuk memperbaiki diri dari apa yang mereka beritakan, sehingga pada saat kita menemukan kenyataannya kita sudah jauh lebih baik dari mereka karena kita sibuk mengkoreksi kelemahan kita, akan tetapi di lain pihak mereka masih sibuk memikirkan kelemahan kita tanpa menyadari keburukan yang mereka miliki tidak pernah mereka perbaiki..hehe.

3. EMOSI
Ketika dua hal di atas berhasil kita lewati dengan mulus, tentulah pribadi kita sudah lebih tangguh dan peka, termasuk lebih teruji dan dewasa dalam mengendalikan emosi. Sebab dengan dua hal tersebut, kita telah belajar bagaimana mengelola kepribadian dengan baik, tidak mudah terjebak dalam situasi yang mereka ciptakan, karena pada tahapan ini, kita sebagai pengendali situasi, kita yang mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun sebaliknya merekalah yang terjebak dengan apa yang telah mereka ucapkan untuk menyerang pribadi kita, semakin banyak yang mereka ucapkan, semakin jauh mereka terjebak, karena sangatlah sulit bagi mereka mencabut keterangan bohong yang telah mereka buat, dan setahap demi setahap, pihak-pihak lain telah mengetahui kebenarannya dengan melihat kenyataan yang ada bahwa apa yang mereka ucapkan, tidak ditemukan pada diri kita...hehe..luar biasa bukan? sedikit energi yang kita keluarkan, namun banyak manfaat positif yang kita dapatkan.

4. LOGIKA
Nah, pada tahapan ini kita jadi lebih luwes dalam wawasan, karena segala sesuatu yang kita lakukan untuk menangkis serangan mereka, kita lihat melalui sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang mereka yang notabene selalu mencari-mencari keburukan kelemahan kita, dan biasanya lebih banyak yang mereka sampaikan itu di luar logika dan akal sehat (waras). namun kita lebih logis, karena kita menyadari (lebih waras) tentang apa yang sedang terjadi, kemudian kita berusaha memperbaiki kelemahan dan keburukan kita sekecil apapun itu, sehingga yang terjadi malahan dalam sudut pandang pihak lain kita lebih logis dan lebih waras..hehe

5. WIBAWA
Hasil dari empat sikap positif yang kita lakukan dalam menghadapi sikap negatif mereka yang membenci dan memusuhi kita. Tidak saja menimbulkan wibawa dan harga diri dalam pandangan pihak lain, namun diam-diam mereka yang membenci dan memusuhi kita secara otomatis, mengakui bahwa sikap kita jauh lebih berwibawa dari pada mereka, secara diam-diam mereka mengakui bahwa harga diri kita jauh lebih tinggi daripada mereka, namun mereka malu mengakuinya. karena ini adalah faktor alamiah manusia..haha.

Oke sobat, semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat. 
Semoga kita selalu mampu berusaha untuk berpikir positif dalam setiap situasi dan kondisi.

Sampai Jumpa.

Comments

Unknown said…
terima kasih infonya gan.....
sangat menarik dan bermamfaat......

Popular posts from this blog

Cara memperbaiki postingan blog tampil ganda (posting ada 2)

Salam jumpa... sobat jaksa Masih ingat tulisan/postingan saya yang ini :  Postingan Ganda di blog ini...Somebody help me please...!?? (lihat posting tanggal 09 may 2012). Nah di situ saya merasakan kegalauan yang teramat sangat mengkhawatirkan...(hehe..galau??). kenapa jadi galau?? yah..karena sangat mengganggu tampilan blog dan juga tidak bisa melakukan edit html template atau ganti-ganti tamplate sesuai keinginan karena ada pesan eror/galat...(hanya bisa dipasang template baru model dinamis bawaan blogspot, yang menurut saya tidak memungkinkan edit html-nya) Yup, itu permasalahan yang dulu saya hadapi. tapi itu dulu..hehe.. Setelah cari cara sana-sini..browsing kemana-mana di belantara internet ini..akhirnya saya temukan sebuah solusi untuk mengatasi hal tersebut. Mau tau solusinya?? mungkin untuk sobat jaksa yang lagi atau sedang mengalami permasalahan seperti saya dulu, bisa ikuti cara ini :

Keadilan Restoratif

Keadilan Restoratif   ("reparatif keadilan") "Penciptaan perdamaian berfokus pada pemeliharaan hubungan. Jika orang memperlakukan satu sama lain dengan hormat dan orang menerima tanggung jawab mereka, hal-hal bergerak ke arah perasaan harmoni, dan keadilan benar-benar telah dilakukan.  Jika keadilan terjadi dalam sistem permusuhan tampaknya terjadi oleh kecelakaan.  Sistem permusuhan bergantung pada siapa yang memiliki pengacara terbaik, yang memahami teknis ... " "Restorative Justice: Perdamaian Mengintegrasikan ke Amerika modern" Oleh Adam Mendelowitz (5 Januari 2008). Di negara-negara maju, sistem hukum yang mengarah kepada keadilan restoratif sudah lama diterapkan. Hal ini menggugah intuisi saya untuk menulis sedikit ulasan mengenai prinsip dasar dari keadilan restoratif yang sudah sangat populer di negara-negara maju (negara-negara Eropa atau Amerika), mengingat sudah semakin banyaknya perkara-perkara pidana yang berkaitan deng